Pemanfaatan Jerami sebagai Mulsa Alami Pada Tanaman Budidaya


Pemanfaatan Jerami sebagai Mulsa Alami Pada Tanaman Budidaya

Jerami merupakan sisa hasil panen dari padi. Limbah atau hasil panen berupa batang dan daun padi. Indonesia sendiri memiliki limbah jerami yang berlimpah karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi. Akan tetapi jerami ini sering menjadi masalah di beberapa daerah. Sebagai contoh banyak petani yang membakar jerami, hal ini ditujukan agar limbah jerami dapat dihilangkan dari lahan pertanian dengan cepat. Kasus lain terdapat pada daerah green belt, yaitu daerah sekitar waduk yang diperuntukkan bagi pertumbuhan tanaman liar, terutama kayu-kayuan dan bebas dari aktivitas manusia termasuk kegiatan pertanian. akan tetapi banyak sekali petani yang melakukan kegiatan pertanian di daerah greenbelt. Alhasil banyak sampah sisa hasil panen yang menyumbat bendungan ketika air waduk sedang pasang.

Jerami atau sisa hasil panen  padi sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat dijadikan sebagai mulsa alami pada tanaman budidaya. Menurut Sri Anjar Lesmani (2002), pada tanaman jagung manis, mulsa dari jerami memiliki peran sebagai :

1.      Pertahanan agar kelembapan tanah terjaga
2.      Mengurangi Evaporasi, terutama pada permukaan tanah
3.      Menghambat pertumbuhan gulma pada permukaan tanah

Tanaman membutuhkan banyak air pada fase awal pertumbuhan tanaman. Jika tanaman kekurangan atau cekaman kekeringan, maka tanaman tersebut dapat langsung mati. Mulsa dari jerami dapat mempertahankan ketersediaan air dalam tanah dengan cara mengurangi penguapan pada permukaan tanah.

Seperti kita ketahui bahwa mulsa jerami merupakan bahan organik yang mudah terurai, oleh karena itu mulsa jerami biasanya hanya bisa digunakan dalam satu kali musim panen. Selanjutnya mulsa jerami akan hancur dan menjadi bahan organik pada tanah. Dan jerami yang hancur pada tanah sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Mulsa jerami juga diketahui dapat memperbaiki sifat fisik  tanah terutama stabilitas agregat tanah (Thomas et al, 1993). Diketahui pula bahwa mulsa jerami yang telah terkompos dapat memberikan suplai unsur hara pada tanaman budidaya terutama unsur N (Nitrogen).

Referensi :

Thomas,           R.S.,    R.L.     Franson,          &         G.J.      Bethlenfalvay. 1993.   Separation                         of         VAM            Fungus            and      Root     Effects  on        Soil      Agregation.                           Soil      Sci.      Am.     J.            Edition:           57:       77-31.

Sri Anjar Lasmini, 2002. Pengaruh Berbagai Jenis Mulsa Plastik dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Cabai Merah. J. Agroland, vol. 9. No. 2. 


Comments

Popular Posts