IBNU AL-AWWAM PAKAR PERTANIAN MUSLIM
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
kasih dan sayang-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Sejarah Peradaban Islam
yang berjudul “Ibnu Al-Awwam Pakar Pertanian Muslim” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dimaksudkan agar kita mengetahui Sejarah
pertanian dalam Islam dan Mengenal salah satu tokoh dalam pertanian yaitu Ibnu
Al-Awwam. Adapun
dalam pembuatan makalah, referensi
saya ambil dari beberapa sumber buku,dan jurnal
Kami
ucapkan terima kasih kepada dosen
dan teman-teman yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya juga menyadari bahwa terdapat
kekurangan didalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati saya senantiasa
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum
wr.wb.
Bab I:Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan hal yang sangat penting
dalam kelangsungan hidup manusia. Tanpa pertanian manusia tidak dapat
menghasilkan pangan. Dengan tidak adanya ketersediaan pangan, maka kelangsungan
hidup manusia akan terancam. Pada era ini kita dihadapkan oleh berbagai masalah
dalam pertanian. Banyak dari petani gagal dalam bercocok tanam dikarenakan
ketidaktahuan mereka. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menambah
pengetahuan dalam bidang pertanian. Bangsa Eropa dan Amerika merupakan contoh
yang didalamnya terdapat negara yang memiliki pertanian yang sudah maju. Bahkan
mereka tidak lagi mengkahawatirkan kecukupan makanan mereka, karena mereka
telah memiliki teknologi dalam pertanian yang sangat maju.
Kita sekarang hanya mengenal bahwa tokoh
ilmuan terkenal dalam bidang pertanian adalah orang barat. Yang mana barat
dianggap sebagai sumber segala ilmu sains dan teknologi. Akan tetapi dalam
bidang pertanian Islam memiliki salah satu tokoh yang terkenal yaitu Ibnu
Al-Awwam. Ibnu Al-Awwam sangat terkenal dalam peternakan dan pertanian. Oleh
karena itu sangat penting bagi kita untuk mengenal lebih jauh tentang beliau
dan karyanya.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa itu Ibnu- Al-Awwam?
2. Bagaimana riwayat Hidup beliau?
3. Bagaiamana Usaha beliau dalam bidang
Pertanian?
4. Apa saja Karya beliau?
C. Tujuan
1. Mengetahui siapa itu Ibnu Al-Awwam
2. Mengetahui riwayat hidup Beliau
3. Mengetahui Usaha beliau dalam bidang Pertanian
4. Dan menegtahui karya beliau
Bab II:Pembahasan
A. Biografi Ibnu Al-Awwam
Abu Zakariya Yaḥya
ibn Muḥammad ibn Aḥmad ibn al-Awwam atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu
Al-Awwam Isyibil, “the Sevillian”. Beliau disebut The Sevillian
karena beliau hidup di Sevila, yaitu nama salah satu daerah yang ada di
Andalusia (Spanyol). Ibnu Al-Awwam (1185 M) adalah salah satu ilmuwan muslim
yang bergerak dalam bidang pertanian. Meskipun nama beliau tidak muncul dalam
biografi manapun, tapi beliau adalah satu-satunya ahli agronomi yang disebutkan
oleh sejarawan dan bapak peradaban Islam yaitu Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M)
dalam karyanya yang terkenal Muqaddima.
Dan dicatat juga oleh ensiklopedi abad ke-15 Al-Qalqashandi. Namun,
bagaimanapun, tidak memberikan rincian biografi lebih lanjut[1]
B. Kegiatan Pertanian Ibnu Al-Awwam
Dalam melakukan
kegiatan pertanian, beliau mengkaji terlebih dahulu sebelum menghasilkan
resolusi yang berkaitan dalam pertanian dan peternakan. Ibnu Awwam dianggap
sebagai tokoh dan ilmuan yang sangat teliti dalam mengembangkan ilmu yang
diketahuinya. Beliau menulis bukan saja berdasarkan teori semata-mata, tetapi
berasaskan amalan yang dilakukannya terlebih dahulu dan mempraktikkannya. Sebagai
seorang yang begitu teliti, Ibnu Al-Awwam memastikan setiap kaedah pertanian
yang ingin diperkenalkan melalui ujian praktikal terlebih dahulu sebelum diterangkan
dalam bentuk tulisan. Tidak heranlah apabila Ibnu Al-Awwam turut digelar sebagai
ilmuan Islam amanah karena beliau begitu bertanggung jawab terhadap ilmu
pengetahuan. Jika suatu tumbuhan tidak sesuai dalam suatu kawasan, beliau akan
mencari sebab yang terjadi dan menerangkan apa yang harus dilakukan seterusnya.
Ini membuktikan bahwa beliau seorang tokoh yang bertanggung jawab dan jujur
dalam mengembangkan ilmu pertanian.
Selain itu,
Ibnu al-Awwam juga berjaya menciptakan cara menghasilkan berbagai jenis bunga
yang berwarna-warni dan menghasilkan buah apel di luar musim. Kisah tokoh
ilmuan ini telah menjadi kebanggaan umat Islam pada masa kini.
Bukti tekstual
dalam risalahnya menunjukkan bahwa Ibn al-'Awwām bertani dan melakukan
eksperimen pertanian yang berhasil di distrik Aljarafe di sebelah barat Sevilla
sebagaimana yang dilakukan oleh pendahulunya, yaitu Abul-Khayr[2] dan Ibnu
Hajjaj[3], dimana beliau adalah pemilik tanah aristokrat[4]. Ibnu Al-Awwam banyak mengabdikan hidupnya untuk pertanian.
C. Karya Ibnu Al-Awwam
Karya yang yang
terkenal dari Ibnu Al-Awwam adalah Kitāb Al-Filaha Al-Andalusi. Karya
ini memuat risalah pertanian terlengkap dalam bahasa Arab. Dia mengumpulkan
semua pengetahuan tentang pertanian, hortikultura dan peternakan menjadi ringkasan
kutipan yang sangat besar dari semua tradisi dan risalah agronomi sebelumnya. Dalam
karya beliau mencakup seribu sembilan
ratus kutipan langsung dan tidak langsung , 615 atau 32,5% dari sumber
Bizantium, 585 atau 31% dari sumber-sumber Timur, 85% di antaranya berasal dari
Ibnu Waḥshiya, dan 690 kutipan atau 36,5% dari agronomis Andalusia sebelumnya. Selain
itu beliau menambahkan pengamatan dan pengalamannya sendiri. Dalam menulis
beliau selalu berlandaskan kepada eksperimen dan percobaannya sehingga karya
beliau jauh dari suatu hal yang meragukan. Misalnya, eksperimennya dalam
mencangkokkan zaitun liar pegunungan dengan zaitun polos di dataran rendah, dan
budidaya kunyitnya yang sukses, dengan menggunakan sistem irigasi di
pegunungan. Cara pengairan atau irigasi yang untuk pertanian yang dilakukan
kaum muslimin sangat sedehana dan efisien, karena keefiesenannya cara bertani
dengan mengguankan sistem irigasi dan pengairan warisan islam masih digunakan di Andalusia (Spanyol).
Dalam hal ini irigasi berkaitan dengan ilmu fisika. Selain itu penglohan hasil
panen dan pertumbuahn tanaman berkaiatn dengan fisika. Oleh sebab itu banyak
cara bertanam atau bertani pada masa sekarang ini yang sumbernya berasal dari
ilmuwan muslim di bidang pertanian.
Orang-orang terdahulu
memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pertanian. Studi mereka masih
bersifat umum. Mereka membahas tumbuh-tumbuhan dari segi penanamannya,
pertumbuhannya, dan hubungan “kejiwaan” dengan bintang-bintang dan benda-benda
angkasa yang besar-besar. Oleh sebab itu banyak orang memberikan perhatian yang
besar, karena di dalamnya dikaitkan dengan sihir. Salah satu buku karya penulis
Yunani yang diterjamahkan dan menjadi buku yang berjudul, Kitab al-Falahah
an-Nabhatiyyah[5].
Buku ini dinisbatkan kepada sarjana Nabatean, dan banyak berisikan dengan
hal-hal tersebut. Akan tetapi setelah orang Islam mempelajari buku ini yang
didalamnya terdapat sihir, maka Ilmuwan Muslim membatasi diri pada bagian yang
didalamnya terdapat pembahasan tentang tumbuh-tumbuhan dari segi penanaman dan
pemeliharaan yang berhubungan dengan sihir. Karena dalam Islam ilmu sihir
dilarang. Oleh karena pemikir-pemikir Islam sangat anti terhadap bagian buku
yang mengandung sihir. Ibnu al-Awwam meringkas Kitab al-Filahah
an-Nabhatiyyah, sehingga disiplin ilmu yang berkaitan dengan sihir ditutup[6].
Kitab Al-Filahah
al-Andalusiyah terdiri dari
34 bab yang membahas semua aspek agronomi, peternakan, peningkatan unggas, dan
termasuk budidaya lebah madu.dalam kitab tersebut terdapat 585 tanaman yang
berbeda, menjelaskan tentang budidaya lebih dari 50 pohon buah-buahan, dan
mencakup banyak pengamatan yang berharga terhadap tanah, pupuk, tanaman okulasi,
dan penyakit tanaman[7].
Namun karyanya
adalah yang paling terkenal dari semua ahli agronomi Andalusia karena ini
adalah yang pertama diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa modern,
awalnya ke bahasa Spanyol oleh Banqueri pada tahun 1802 M, kemudian ke bahasa
Prancis oleh Clément-Mullet pada tahun 1864-1867 M, dan kemudian menjadi Urdu
pada tahun 1927. Dengan demikian, inilah satu-satunya sumber referensi mengenai
agronomi Andalusia abad pertengahan.
Banyak sarjana
mutakhir yang menulis tentang pertanian. Mereka membahas tentang penanaman,
pemeliharaan dan penjagaan tanaman dari segala yang menggangu pertumbuhannya.
Dengan begitu Karya Ibnu Al-Awwam, yaitu al-Filahah sangat penting untuk
dipelajari. Penerjamahan buku ini kedalam berbagai bahasa akan memberikan
kesempatan bangsa tersebut untuk mengembangkan pertanian mereka. Hal inilah
yang menjadi salah satu motivasi penulis untuk membahas Ibnu al-Awwam. Karena
ketekunan beliau dalam bertani dan menciptakan karya yang menjadikan acuan
dalam pertanian hingga sekarang. Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha
penerjemahan Kitab Al-Filahah.
Bab III:Penutup
A. Simpulan
Abu Zakariya Yaḥya
ibn Muḥammad ibn Aḥmad ibn al-Awwam atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu
Al-Awwam Isyibil adalah ilmuwan yang memiliki Kitāb Al-Filaha Al-Andalusi di
dalamnya terdapat banyak ilmu untuk pertanian, mulai dari budidaya tanaman,
peternakan, dan Agronomi. Dan di dalam kitab tersebut terdapat penjelasan 585
tanaman yang berbeda, menjelaskan tentang budidaya lebih dari 50 pohon
buah-buahan, dan mencakup banyak pengamatan yang berharga terhadap tanah,
pupuk, tanaman okulasi, dan penyakit tanaman.
Dalam menulis
beliau berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan dujikan sehingga tulisan
beliau dapat dibuktikan secara ilmiah. Hal inilah yang patut kita contoh dari
beliau, yaitu menulis berdasarkan fakta yang ada. Beliau juga terkenal ulet
dalam bertani sehingga beliau banyak membuahkan hasil dari pekerjaanya. Beliau
juga dikenal amanah dengan menyampaikan ilmu yang telah didapat kepada Orang
lain.
B. Saran
Demikianlah makalah yang saya tulis. Jika
terdapat kesalahan saran dari saudara pembaca sangat diharapkan demi terciptnya
makalah yang lebih baik lagi. Dan jangan lupa pertanian adalah suatu pekerjaan
yang mulia. Terdapat banyak ladang sedekah dalam pertanian. "Tiada seorang Muslim yg
bertani/berladang lalu hasil taninya dimakan burung atau manusia atau binatang
melainkan bagi dirinya pahala bersedekah (HR. Bukhari)"
Daftar Pustaka
Al-Indunisi, Saifudin, 2014, Ensiklopedi Anak Muslim , Jakarta, PT.
Elex Media Komputindo
As-Sirjani, Raghib, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta,
Pustaka Al- Kautsar.
Hitami,
Mindzir, 2009, Revolusi Sejarah Manusia (Peran Rasul Sebagai Agen
Perubahan), Yogyakarta, YKiS Yogyakarta
Khaldun, Ibnu, 1986, Muqoddimah , Jakarta, Pustaka Firdaus.
Sumber Gambar Google
[1] Prof. Dr. Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia(Jakarta:Pustaka
Al- Kautsar, 2011) Hal:330
[2] Pembudidaya tanaman keras untuk kepentingan
ornamen, berasal dari Sevilla (Ishbiliya). Dia menulis sebuah risalah tentang
pertanian, Kitab Al-filaḥa merupakan ensiklopedia botani terpenting dari
Islam abad pertengahan.
[3] Beliau menulis sebuah karya berjudul Al-Muqni
'fī' l-filāḥa, 'Sufficiency in Farming', sejarawan ahli
botani-agronomi Ibn Baṣṣāl, Ibn al-Lūnquh, Abū'l-Khayr dan Al-Ṭighnari.
[4] Tanah milik penguasa setempat. Lihat: Mindzir Hitami, Revolusi
Sejarah Manusia (Peran Rasul Sebagai Agen Perubahan),(1/11)
[5] Buku ini karya dari Abu Bakar bin Ali bin Qais bin
Al-Mukhtar bin Abdul Karim bin Haritsiyah (318H/930M). Dan merupakan salah satu
ilmuwa kimia, dinisbatkan kepadanya menggunakan sihir (karena temu-temuannya)
dan dijuluki ahli sufi. Lihat: Ragib Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada
Dunia, (1/330)
Comments
Post a Comment